Filosofi Kopi di Indonesia, Film, Jenis Kopi, Kata Bijak Kopi
Filosofi Kopi - Sejarah di Indonesia, Film, Jenis Kopi, Kata Bijak Kopi - Kopi adalah minuman yang menjadi pilihan dikala waktu santai dan berkumpul bersama orang-orang terdekat.
Di era millenial, seperti sekarang, kopi hadir dengan berbagai macam varian yang membuatnya mampu menarik minat anak-anak muda. Selain nikmat, ternyata ada banyak filosofi kopi yang relevan dengan berbagai aspek kehidupan sehari-hari.
Secangkir kopi bukan hanya sekedar minuman, akan tetapi mengandung banyak hal yang bisa diambil. Mulai dari teknik pengolahan, pemilihan biji kopi, sampai rasa.
Itulah alasan mengapa banyak qoutes atau gambar kata-kata filosofi kopi yang bertebaran di internet. Saking mendalamnya makna secangkir kopi dan gula, bahkan ada film filosofi kopi 1-3 yang menjadi tontonan menarik.
Filosofi Kopi di Indonesia, Film, Jenis Kopi, Kata Bijak Kopi
Mau tahu lebih banyak tentang kopi? Kalau begitu, pastikan menyimak uraian di bawah ini sampai habis.
Sejarah Kopi di Indonesia
Pada tahun 1696, warga Belanda membawa kopi dari daerah Malabar, India, untuk dibudidayakan di Pulau Jawa. Tempat budidaya kopi pertama berada di Kedawung, sebuah perkebunan dekat Batavia. Inilah titik awal sejarah kopi di Indonesia, meskipun upaya tersebut gagal akibat banjir dan gempa bumi yang membuat tanaman rusak.
Tiga tahun kemudian, Belanda kembali mendatangkan stek pohon kopi dari daerah Malabar (1699). Usaha kedua nampaknya membuahkan hasil, karena di tahun 1706 sampel kopi dari Pulau Jawa dikirim ke Belanda untuk kemudian diteliti di Kebun Raya Amsterdam.
Hasilnya sukses besar, biji kopi yang dihasilkan mempunyai kualitas sangat bagus. Tanaman kopi ini kemudian menjadi bibit untuk semua perkebunan budidaya kopi di Indonesia.
Belanda kemudian memperluas wilayah budidaya ke Bali, Sumatera, Timor, Sulawesi, dan pulau-pulau lain di Indonesia.
Tragedi memilukan kembali menyerang perkebunan kopi Belanda di Indonesia. Pada tahun 1878, hampir semua perkebunan kopi khususnya yang berlokasi di daerah dataran rendah rusak akibat penyakit Hamileia vastatrix (HV) atau karat daun.
Saat itu pohon kopi yang sedang dibudidayakan adalah jenis Coffe arabica (Arabika). Tidak mau merugi, Belanda memilih untuk menggantinya dengan jenis Coffea liberica (kopi liberika) yang dinilai lebih tangguh terhadap serangan penyakit karat daun.
Selama bertahun-tahun, perkebunan kopi di dataran rendah ditanami kopi liberika dan kopi arabika mulai ditinggalkan. Di pasar Eropa saat itu, harga jual kopi liberika dan kopi arabika sama.
Pada tahun 1907, Belanda mencoba jenis kopi lain yaitu Coffea canephora (kopi robusta). Ternyata, langkah ini merupakan pilihan yang tepat. Terbukti dengan perkebunan kopi robusta di dataran rendah yang terus bertahan sampai sekarang.
Sesudah kemerdekaan Indonesia di tahun 1945, peran Belanda sebagai pemasok kopi dunia berakhir. Pasalnya, karena semua perkebunan kopi yang ada di wilayah nusantara di nasionalisasi. Kepemilikan beralih ke tangan Indonesia.
Kopi Arabika dan Kopi Robusta
Kopi arabika dan robusta merupakan dua jenis yang menjadi awal mula sejarah kopi di Indonesia, sebelum macam-macamnya bertambah banyak seperti sekarang. Sebagai pecinta kopi, apakah Anda sudah mengetahui apa itu kopi arabika dan kopi robusta?
Kopi arabika adalah spesies kopi pertama di dunia yang memiliki kualitas cup tertinggi. Kadar kafein didalamnya sekitar 0.8-1.4%. Kopi arabika berasal dari Etiopia dan Brasil, namun dominan berada di Amerika Selatan, Amerika Tengah, dan mayoritas negara Afrika Timur.
Pohon kopi arabika tumbuh di ketinggian 700-1700 mdpl yang bersuhu 16-200C. Yaitu daerah beriklim kering selama tiga bulan berturut-turut. Kopi arabika mudah sekali terkena serangan Hamileia vastatrix (HV) atau penyakit karat daun.
Rasa kopi Arabica lebih halus dan lezat dibandingkan jenis kopi lain. Ia mempunyai aroma wangi seperti bunga-bungaan atau buah-buahan. Bahkan beberapa jenis kopi arabika disertai aroma kacang-kacangan. Itulah alasan mengapa harga kopi arabika lebih mahal.
Ada banyak jenis kopi arabika di dunia ini, namun yang terpopuler antara lain:
Typica
Typica adalah tipe kopi arabika yang memiliki karakteristik pohon berbentuk kerucut. Kopi yang dihasilkan memang berjumlah sedikit, namun tetap berkualitas tinggi dan bercitarasa lezat.
Batang utama pada pohon kopi arabika typica berbatang sekunder sedikit miring. Cabang lateral memikiki sudut sekitar 50-700. Banyak kultivar pohon kopi arabika yang bermula dari Typica.
Bourbon:
Beberapa persamaan Bourbon dan Typica adalah memiliki banyak varian, induk dari beberapa kultivar kopi lain dan sama-sama berbentuk kerucut. Namun, pohon Bourbon memiliki daun lebih luas dan buah kopi lebih besar dibandingkan Typica.
Buah kopi yang dihasilkan 20-30% lebih banyak daripada Typica, dengan minuman kaya rasa. Bourbon pertama kali dikembangkan oleh Perancis, tahun 1708.
Caturra
Caturra adalah tipe kopi arabika yang ditemukan di Brazil dan merupakan versi Bourbon yang dirubah. Jumlah buah kopi yang dihasilkan memang lebih tinggi dibandingkan Bourbon, namun soal citarasa lebih ringan.
Meskipun berasal dari Brazil, namun tumbuh lebih baik di Amerika Selatan dan Kolombia untuk menciptakan minuman semarak beresensi zesty.
Tipe daun Caturra berbentuk lilin lebar dan bagian pinggirnya bergelombang. Namun, sedikit lebih pendek dengan penampilan lebat dan tebal. Pohon kopi ini memerlukan banyak perawatan supaya bisa berkembang secara maksimal.
Catuai
Catuai adalah jenis kopi arabika hasil persilangan antara Mundo Novo dan Caturra. Pohonnya lebat dan pendek, dengan hasil kopi cukup tinggi. Membutuhkan banyak pemupukan dan perawatan agar bisa berkembang.
Seringkali menghasilkan kopi merah atau kuning yang bercitarasa mirip buah.
Mundo Novo
Selanjutnya, ada persilangan kopi Typica dan kopi Bourbon yang diciptakan pada tahun 1940-an, disebut Mondu Novo.
Dibandingkan jenis kopi lain, Mundo Novo memiliki masa panen lebih lambat. Namun unggul pada ketahannya terhadap berbagai penyakit dan tingkat produksi tinggi.
Blue Mountain
Ini adalah salah satu jenis kopi Typica yang tumbuh di Jamaika. Pohon kopi Blue Mountin tumbuh subur di daerah dataran tinggi dan populer berkat ketahanannya terhadap penyakit berry.
Kopi Robusta adalah jenis kopi yang berasal dari keturunan beberapa spesies. Nama robusta berasal dari kata “robust” yang berarti kuat. Kualitasnya lebih rendah dari kopi Liberika dan kopi Arabika.
Soal citarasa, kopi Robusta lebih pahit dibandingkan kopi Arabika. Kadar kafein yang terkandung di dalam kopi Robusta sekitar 2,7%. Sementara itu, kopi Arabika memiliki kandungan kafein sekitar 1,5%.
Biji kopi Robusta biasa digunakan sebagai campuran kopi racikan (blend) dan bahan baku kopi instan. Bisa juga digunakan untuk membuat kopi yang berbasis susu semisal macchiato, cafelatte, dan capucino.
Harga kopi Robusta dibanderol lebih murah daripada kopi Arabika. Indonesia masuk sebagai negara produsen kopi Robusta terbesar di Indonesia.
Pohon kopi Robusta bisa tumbuh baik pada ketinggian 400-700 mdpl dan bersuhu 21-240C. Daerah tersebut setidaknya memiliki masa kering 3-4 bulan berturut-turut serta 3-4 kali hujan kiriman.
Kelebihan pohon kopi Robusta adalah tahan terhadap penyakit dan jumlah panennya lebih banyak dibandingkan kopi Arabika.
Perbedaan Kopi Arabika dan Kopi Robusta
1. Jumlah Kopi
Dari sekian banyak kopi yang beredar di dunia, kopi arabika menyumbang sekitar 75-80% dan kopi robusta 20% dari jumlah secara keseluruhan. Vietnam adalah negara pemasok robusta terbesar dan Brazil menjadi pemasok kopi arabika terbesar.
Indonesia berada di posisi kedua sesudah Brazil, di bidang ekspor kopi. Mengutip informasi Indonesia Investment, mayoritas hasil kopi domestik adalah jenis robusta.
2. Bentuk Biji Kopi
Secara umum, bentuk biji kopi arabika lebih lonjong dan biji kopi robusta lebih bulat. Kalau perbedaan ini mungkin sudah banyak diketahui pecinta kopi.
Namun, masih sedikit yang menyadari bahwasannya perbedaan pohon kopi arabika dan robusta cukup signifikan. Pertama soal ketinggian, pohon arabika hanya memiliki ketinggian 2,5-4,5 meter dan pohon robusta mampu mencapai 4,5-6 meter.
Kedua, soal ketahanan terhadap penyakit. Pohon arabika rentan terserang penyakit karat daun dan robusta lebih tahan.
3. Harga Kopi
Karena faktor penanaman, membuat harga kopi arabika dan robusta menjadi berbeda. Penanamn kopi arabika tidak boleh di sembarang tempat, melainkan harus di daerah bersuhu 14-240 C.
Karakteristik pohon yang mudah terserang penyakit karat daun, proses perawatan kopi arabika membutuhkan usaha lebih intens. Ketika perawatan kopi arabika dilakukan ala kadarnya, maka bisa dipastikan daun cepat berkarat.
Daun yang berkarat bisa merusak citarasa dan tanaman kopi arabika. Selain itu, membutuhkan waktu kurang lebih selama satu tahun agar kopi arabika matang secara sempurna.
Proses penanaman yang lebih rumit, menciptakan kualitas unggul dan harga lebih mahal.
Beda cerita dengan kopi robusta, proses penanamannya lebih mudah. Pohon kopi robusta bisa ditanam di daerah dataran rendah. Selain itu, kopi robusta juga tahan terhadap penyakit, masa panen lebih cepat, perawatan lebih sederhana, dan mudah berkembang.
Karena mudah ditanam, kualitas kopi robusta lebih rendah dari arabika dan harganya lebih murah. Jika ditanya lebih mahal mana kopi arabika dan kopi robusta? Jawabannya jelas arabika.
4. Citarasa
Secara sekilas, kedua jenis kopi ini memang terlihat mirip. Itulah alasan mengapa banyak orang yang bertanya, lebih enak kopi arabika atau kopi robusta? Sebelum memilih, mari kita cari tahu ciri khas masing-masing.
Kopi robusta dikenal dengan karakteristik rasa pahitnya yang lebih terasa daripada kopi arabika. Dikalangan pecinta kopi robusta, sudah pasti paham betul dengan hal ini.
Rasa pahit tersebut berasal dari kandungan kafein sekitar 2,7% pada kopi robusta. Nilai tersebut lebih besar dibandingkan kafein kopi arabika yang 1,5%.
Kafein adalah stimulan yang efektif dan ampuh untuk menghilangkan rasa sakit, menahan kelelahan, dan rasa kantuk. Menutur FDA (Food and Drug Administration), kafein dianggap sebagai makanan tambahan dan obat. FDA menganjurkan supaya mengonsumsi 400 mg kafein per hari.
Lantas, bagaimana rasa kopi Arabika? Kopi ini memiliki karakteristik rasanya ringan dan halus, mengandung cukup banyak gula, serta beraroma khas.
Selain itu, kopi arabika menyuguhkan rasa bervariasi, seperti biji-bijian, kacang-kacangan, dan buah-buahan. Ini menjadi alasan mengapa lebih banyak orang yang memilih kopi arabika dibandingkan robusta.
Bagi pecinta kopi pemula, lebih direkomendasikan menikmati kopi arabika untuk pertama kali. Namun kembali lagi ke selera, jika lebih menyukai cita rasa kental dan pahit, disarankan mencoba kopi robusta.
5. Efek Samping
Menurut sejumlah studi yang dilakukan ahli kesehatan, kopi terbukti mengandung beragam khasiat baik. Seperti meningkatkan metabolisme, mood, serta performansi fisik dan mental.
Kendati demikian, bukan berarti Anda bebas mengonsumsinya tanpa batasan. Terlalu tinggi mengonsumsi kafein bisa memicu beberapa efek negatif. Seperti gangguan pencernaan, iritasi usus, tumbuhnya bisul, diuretik, stres dan insomnia.
Film Filosofi Kopi 1-3
Filosofi Kopi 1
Film Filosofi Kopi diangkat dari cerpen yang berjudul “Filosofi Kopi” karya Dee Lestari. Penulis naskah film ini adalah Jenny Jusuf dan disutradarai oleh Angga Dwimas Sasongko. Film Filosofi Kopi yang berdurasi 117 menit diproduksi oleh Visinema Pictures bekerjasama dengan Torabika.
Beberapa pemain film papan atas yang ikut meramaikan Filosofi Kopi antara lain, Julie Estelle, Rio Dewanto, Slamet Rahardjo dan Chicco Jerikho. Ini semakin meriah karena Angga Dwimas Sasongko menggandeng musisi ternama untuk pembuatan soundtrack.
Seperti Gilbert Pohan, Payung Teduh, Maliq & D’Essentials, dan Glenn Fredly.
Filosofi Kopi adalah film yang sukses besar, karena diterima baik oleh masyarakat dan masuk ke beberapa ajang penghargaan. Bahkan, naskahnya menghantarkan Jenny Jusuf menyabet penghargaan penulis skenario terpuji di Festival Film Bandung.
Sinopsis Film Filosofi Kopi 1
Ben adalah seorang anak yang tumbuh dan dibesarkan di perkebunan kopi, dengan latar belakang orang tua petani kopi. Namun karena suatu kejadian, ayah Ben tiba-tiba saja tidak menyukai kopi.
Singkat cerita, ketika Ben berusia 12 tahun ia meninggalkan sang ayah dan pergi ke kota Jakarta. Perantauan ini mempertemukan Ben dengan Jody, keduanya menjalin persahabatan sampai dewasa. Selama 18 tahun, keluarga Jody mendidik dan mengasuh Ben.
Setelah dewasa, Ben dan Jody memutuskan untuk bersama-sama melanjutkan usaha kedai kopi warisan ayah Jody. Kedai tersebut bernama ‘’Filosofi Kopi”.
Sesudah ayah Jody meninggal, mereka baru menyadari jika “Filosofi Kopi” memiliki utang ratusan juta. Kondisi ini memaksa mereka berjuang menemukan solusi dan melunasi hutang tersebut.
Perjalanan Ben dan Jody sama sekali tidak mulus, karena keduanya sering cek cok dan muncullah berbagai konflik yang bertentangan.
Kemudian muncullah pengusaha kaya raya yang bisa membantu Ben dan Jody menyelamatkan Kedai Kopi. Namun bantuan ini tidak gratis, karena ada tantangannya.
Pengusaha kaya raya tadi akan memberi Rp. 1 miliar, jika Ben dan Jody sanggup meracik kopi paling enak dan nikmat.
Berbekal skill dan pengalaman meracik kopi yang dipelajari selama bertahun-tahun, Ben menciptakan sebuah kopi yang diberi nama “Perfecto”. Kopi ini berhasil menyelesaikan tantangan si pengusaha dan mereka mendapatkan uang Rp. 1 miliar.
Namun, pencapaian tersebut langsung rusak begitu saja setelah kemunculan seorang blogger, bernama El. El mengatakakan jika kopi “Perfecto” buatan Ben masih kalah dari kopi Tiwus.
Mau tidak mau, Ben dan Jody harus menemukan kopi Tiwus. Meski di awal-awal sempat menolak, Ben akhirnya ikut mencari bersama Jody dan El.
Setelah beberapa lama mencari, mereka bertiga akhirnya bertemu peracik dan pemilik kopi Tiwus, Pak Seno.
Dalam pencarian kopi Tiwus, Ben, Jody, dan El bukan hanya berhasil menemukan kopi, namun banyak pelajaran bermakna dari perjalanan ini.
Hubungan keluarga dan masa lalu memberikan pengaruh besar terhadap kehidupan mereka sekarang.
Bagaimana, seru bukan sinopsis film filosofi kopi 1? Durasi 117 menit siap menemani Anda dengan hiburan yang menarik dan bermakna. Filosofi kopi 1 pertama kali rilis di bioskop pada tanggal 9 April 2015.
Filosofi Kopi 2
Pada tanggal 13 Juli 2017, film “Filosofi Kopi 2: Ben & Jody” dirilis ke bioskop. Film ini digarap oleh sutradara Angga Dwimas Sasongko dan Jenny Jusuf sebagai penulis skenario.
Dua ikon Ben dan Jody yang diperankan oleh Chicco Jerikho dan Rio Dewanto masih menjadi karakter utama. Ada beberapa karakter baru yang dihadirkan, seperti Nadine Alexandra, Luna Maya, Tyo Pakusadewo, dan Ernest Prakarsa.
Secara garis besar, sekuel Filosofi Kopi 2: Ben & Jody mengisahkan petualangan keduanya mengelola kedai kopi. Dibumbui cerita cinta segi empat yang lebih komplit, membuatnya semakin menarik.
Sinopsis Film Kedai Kopi 2
Setelah dua tahun menjual kedai kopi dan berpetualang mengelilingi Indonesia untuk memperkenalkan kopi terbaik, Ben dan Jody memiliki rencana ingin membuka kembali usaha kedai kopi di Jakarta dan menjadikannya kedai kopi nomor satu.
Keinginan tersebut tentu bukan tanpa alasan. Ide ini tercetuskan ketika petualangan keduanya bersama Kombi Filosofi Kopi sedang menemukan jalan buntu.
Puncaknya ketika berada di Pulau Bali. Tiga anggota Filosofi Kopi memutuskan untuk resign, dengan alasan masing-masing. Tiga anggota tadi adalah Nana, Aldi, dan Aga.
Membuka kedai Filosofi Kopi tentu bukan perkara mudah, mengingat modal yang terbatas. Kepribadian Jody dan Ben yang saling bertolak belakang, tidak jarang memicu konflik.
Jody selalu merasa jengah dengan kepribadian Ben yang idealis.
Suatu hari, Ben dan Jody bertemu dua sosok wanita cantik. Wanita itu bernama Brie, seorang barista profesional alumni Melbourne, dan Tarra seorang investor kaya raya.
Dengan uang yang dimiliki, Tarra merasa tertarik untuk berinvestasi ke dalam proyek membangun kedai Filosofi Kopi bersama Jody dan Ben.
Di kedai barunya nanti, Jody memberikan tugas kepada Brie untuk meracik kopi bersama Ben. Sayangnya, Ben tidak menyambut baik bantuan Brie. Keduanya tidak pernah berpikiran sama atau sejalan, karena memang prinsip Ben dan Brie berbeda.
Pertemuan Ben dan Jody dengan dua sosok wanita tersebut ternyata membawa mereka ke kondisi sampai harus mempertaruhkan persahabatan.
Nah, bagi Anda yang penasaran bisa nonton film filosofi kopi 2 full movie. Baik itu ke bioskop kesayangan atau streaming online.
Filosofi Kopi 3
Sekuel lanjutan dari film filosofi kopi 1 dan filosofi kopi 2 ini masih dalam tahap pengerjaan. Jadwal syuting filosofi kopi 3 juga masih belum bisa dipastikan mengingat pandemi Covid-19. Sedikit bocoran, ada penambahan genre action di film Filosofi Kopi 3.
Dengan adanya unsur-unsur action, pasti membuatnya menjadi lebih seru. Tunggu saja kabar terbarunya.
Tips Memulai Bisnis Kopi Untuk Pemula
Setelah nonton film Filosofi Kopi 1 dan 2, mungkin Anda menjadi tertarik untuk merintis karir sebagai pemilik kedai kopi seperti Ben dan Jody. Hal itu nampaknya bukan ide buruk, jika mengaca pada kebiasaan masyakarat sekarang yang menjadikan kedai kopi atau cafe sebagai tempat nongkrong favorit.
Mulai dari anak-anak muda, sampai orang tua pasti menyempatkan diri untuk bersantai di kedai kopi.
Nah, jika Anda memang tertarik untuk membuka bisnis kopi seperti Ben dan Jody, sebaiknya pahami dahulu beberapa tips berikut. Supaya tidak salah jalan dan memulai dari posisi yang benar.
1. Melihat Modal yang Dimiliki
Modal adalah pondasi dari sebuah bisnis. Tanpa modal yang mencukupi, bisnis tentu tidak bisa jalan dengan mulus. Kekurangan modal membuat perkembangan bisnis melambar dan bahkan rugi.
Sebagai seorang pemula, dianjurkan supaya tidak meminjam uang sebagai modal usaha. Gunakan tabungan yang ada dan tidak mengapa mengawali dengan bisnis kopi sederhana. Yang penting adalah modal mencukupi untuk segala kebutuhan bisnis.
Jika modal bisnis kopi Anda pas-pasan, silahkan mencoba salah satu ide berikut ini:
Cold Brew atau Kopi Seduh Dingin
Saat ini sedang trennya minuman kopi dingin kekinian dan sangat diminati oleh anak-anak muda. Tidak membutuhkan biaya mahal untuk memulai bisnis kopi cold brew, karena alat pembuatnya bisa dibeli mulai harga ratusan ribu atau jutaan.
Anda juga tidak membutuhkan kedai kopi atau cafe besar, cukup menggelar lapak di sosial media. Skill social media marketing sangat dibutuhkan.
Pilih kemasan yang menarik, supaya bisa memikat hati calon konsumen. Biji kopinya jangan sembarangan, supaya membuat orang ketagihan.
Penjual Biji Kopi
Ingin memulai bisnis kopi namun sama sekali tidak memiliki modal? Jangan khawatir, karena Anda bisa berperan sebagai perantara penjualan biji kopi.
Model bisnis kopi satu ini mengharuskan Anda mempunyai kenalan petani kopi, pabrik kopi, dan roaster. Keuntungan bisa didapatkan dari penjualan biji kopi. Tawarkan ke perorangan ataupun ke pemilik coffe shop.
Kedai Kopi Manual
Jika melihat tren yang ada saat ini, bisnis kopi pasti identik dengan modal ratusan juta. Karena tempat ngopi kekinian identik dengan sofa-sofa mewah, mesin expresso mahal, dan interior yang fancy.
Dengan modal yang tidak begitu besar, Anda masih bisa membangun kedai kopi berkualitas unggul. Beli saja peralatan seduh kopi manual yang harganya lebih murah.
Jual rasa kopi yang berkualitas kepada konsumen, sehingga mereka tidak lagi mempedulikan interior desain kedai kopi Anda.
Ini adalah alternatif jika Anda memang berniat memiliki kedai kopi, dengan modal yang tidak terlalu besar.
Gerobak Kopi atau Coffe Truk
Modal yang terbatas bukan lagi halangan untuk memiliki kedai kopi. Karena Anda bisa menjajakan minuman kopi di gerobak, dari satu tempat ke tempat lain. Bisa juga dengan nongkrong di pinggir jalan.
Di Amerika, Australia, dan Eropa, menjajakan Coffe Truk adalah hal yang sudah banyak ditemukan.
2. Menentukan Konsep Bisnis
Setelah menyesuaikan modal, Anda harus menentukan konsep bisnis. Keunggulan apa yang membedakan kedai kopi Anda dengan pesaing.
Misalkan Anda mengambil konsep menguggulkan cita rasa. Apakah kedai kopi Anda nanti spesialis arabika, robusta, atau jenis kopi lainnya. Jika kemasan, buatlah semenarik mungkin. Ditambahi qoutes misalnya dan lain sebagainya.
Bisa juga bersaing di interior desain kekinian atau mungkin harga lebih terjangkau daripada lainnya. Tentukan sendiri konsep bisnis Anda yang bisa menarik hati calon konsumen.
3. Lokasi Bisnis
Pemilihan lokasi sangatlah penting untuk kedai kopi, supaya bisnis bisa berjalan dengan lancar. Dianjurkan supaya kedai kopi Anda berada di tempat yang biasa dilalui oleh anak-anak muda. Seperti di dekat universitas, SMA, dan pusat perbelanjaan.
Jika memang di daerah Anda tidak memungkinkan, bisa juda di pusat keramaian lainnya.
4. Metode Promosi Bisnis
Untuk sekarang ini, kopi identik dengan acara nongkrong anak-anak muda. Oleh sebab itu, media promosi bisnis yang efektif adalah sosmed.
Anda tidak boleh bosan memperkenalkan kedai kopi ke Instagram, Twitter, Facebook, dan sebagainya. Bila perlu, adakan event khusus yang membuatnya tertarik untuk datang ke kedai kopi. Semisal konser spesial weekend, voucher 50% untuk yang follow dan repost postingan, atau voucher 1 gratis minum dengan minimal pembelian 10 gelas.
5. Target Konsumen
Tidak kalah penting dari poin-poin sebelumnya, memahami siapa target konsumen juga penting sekali. Ini berkaitan dengan produk yang akan dijual. Apakah kopi murah, menengah, atau mungkin kopi mahal dengan kualitas premium.
Untuk mengenali konsumen, bisa melakukan eksperimen. Jual beberapa menu kopi murah sampai mahal, kemudian lihat mana yang paling laris dipesan oleh konsumen.
Cara Membuat Kopi yang Enak
Bahan-bahan:
- 1 sendok makan bubuk kopi hitam
- 1/2 sendok teh coklat bubuk
- Gula sesuai selera
Langkah pembuatan:
Panaskan 2 cangkir air diatas api sedang
Ketika air mulai panas dan hampir mendidih, masukkan bubuk kopi hitam, lalu aduk terus sampai air mendidih. Kemudian masukkan bubuk coklat
Siapkan saringan kopi (kain halus) dan dua buah mug berukuran sedang. Saring kopi hitam ke satu mug, dilanjutkan menyaringnya kemug lain. Angkat mug setinggi mungkin ketika menyaring dan lakukan secara berulang sampai kopi hitam berbusa
Ambil cangkir dan masukkan gula, disusul memasukkan kopi hitam yang sebelumnya disaring
Hiasi kopi hitam dengan grande sesuai selera.
0 Response to "Filosofi Kopi di Indonesia, Film, Jenis Kopi, Kata Bijak Kopi"
Posting Komentar